Rasa takut gagal dalam berwirausaha bisa menjadi hambatan besar dalam berbisnis
Para perempuan kini semakin berminat untuk berwirausaha. "Dalam era globalisasi ini, mereka banyak yang tertarik untuk berwirausaha dan mandiri sebagai wujud emansipasi perempuan," ungkap psikolog Tika Bisono.
Hal
ini sebenarnya berefek baik pada peningkatan perekonomian keluarga,
kemandirian perempuan, aktualisasi diri, yang kelak akan membantu
negara meningkatkan perekonomian. Para perempuan ini sebenarnya
memiliki banyak sifat positif dan kemampuan untuk berwirausaha.
"Intuisi bisnis perempuan itu sangat baik, dan rasa empati perempuan
lebih tinggi dibanding pria," tambahnya.
Meski banyak memiliki kelebihan, perempuan tetap menyimpan sejumlah kelemahan ketika mulai mengelola bisnis wirausahanya.
1. Terlalu banyak pikiran
Ini
sepertinya merupakan permasalahan dasar setiap perempuan. Dedikasinya
yang besar pada keluarga membuat para perempuan, khususnya ibu rumah
tangga, memiliki banyak pikiran ketika memutuskan untuk memulai
kegiatan wirausahanya. "Banyak perempuan yang berpikir tentang
meninggalkan anak-anak untuk bekerja, atau tidak bisa mengurus suami,
atau hal lainnya. Padahal dengan menjadi wirausaha semua hal bisa
diselesaikan dengan baik, dan waktu yang dimiliki lebih fleksibel
dibanding pekerja kantoran," tambah Tika.
2. Empati berlebihan
Sifat
dasar perempuan yang satu ini sebenarnya lebih mirip seperti bumerang
dalam berbisnis. Di satu sisi, sifat empati ini bisa membuat para
perempuan peka terhadap berbagai kondisi di sekitarnya. Tak jarang
berbagai ide wirausaha justru hadir dari keprihatinan ini, misalnya
usaha untuk mengolah limbah kain, limbah plastik, kepedulian terhadap
anak-anak yang kurang mampu, sampai memberdayakan potensi para perempuan
di sekitar rumahnya untuk meningkatkan taraf hidup.
Namun,
di sisi lain, sifat empati ini kadang tumbuh berlebihan pada diri
perempuan. Sifat ini tak jarang membuat perempuan tidak berpikir
rasional dan justru mengutamakan sisi emosionalnya. Sehingga perempuan
yang baru mulai berwirausaha atau sudah mampu menjalankan usaha kerap
mengalami berbagai problem, yaitu penipuan.
3. Manajemen bisnis
Sampai
saat ini, mental perempuan dalam berbisnis belum setangguh pria.
Selain itu pengalaman dalam bidang manajemen bisnis masih kalah
dibanding pria. Para perempuan seringkali ragu dan bimbang ketika
mengambil keputusan yang berhubungan dengan manajemen bisnis. "Namun,
hal ini sebenarnya bisa diatasi dengan pengalaman berbisnis dan melalui
sekolah-sekolah formal," tukasnya.
4. Takut gagal
Dibandingkan
pria, perempuan masih sering ketakutan untuk mengambil resiko besar
dalam memulai bisnis, dan mengambil langkah untuk mengembangkan
usahanya. "Rasa takut gagal dalam diri perempuan lebih tinggi
dibandingkan dengan pria. Hal ini disebabkan karena adanya banyak hal
yang dipikirkan menyangkut ekonomi keluarga, dan anak-anak. Ini juga
menjadi hambatan untuk berkembang," tambahnya.
Menurut
Tika, kegagalan seseorang dalam berbisnis adalah hal yang wajar.
Karena kegagalan ini bisa menjadi cambuk untuk tetap bisa berinovasi
dan berani melangkah maju. Ketakutan untuk gagal membuat para perempuan
ini cenderung untuk berjalan di tempat.